scoreup.id – Derby Manchester adalah salah satu pertandingan paling sengit di dunia sepak bola. Persaingan antara Manchester United dan Manchester City bukan hanya soal gengsi, tetapi juga sejarah panjang yang membentuk identitas kedua klub. Laga ini selalu menjadi tontonan menarik di Premier League, dengan tensi tinggi dan momen-momen epik yang tak terlupakan.
Awal Mula Rivalitas Manchester United vs Manchester City
Derby Manchester pertama kali terjadi pada 12 November 1881, ketika Manchester City masih bernama St. Mark’s (West Gorton) dan Manchester United dikenal sebagai Newton Heath. Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan Newton Heath 3-0. Seiring waktu, kedua klub mengalami perubahan nama dan berkembang menjadi raksasa sepak bola Inggris.
Pada tahun 1894, Ardwick AFC berganti nama menjadi Manchester City, sementara Newton Heath berubah menjadi Manchester United pada tahun 1902. Kedua tim mulai sering bertemu di Football League, dan rivalitas mereka semakin intensif setelah City dan United mulai bersaing di kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Dominasi Manchester United di Derby Manchester
Sepanjang sejarah, Manchester United mendominasi Derby Manchester, terutama di era Sir Alex Ferguson. Sejak kedatangannya pada tahun 1986, United mengalami kebangkitan besar dan menjadi kekuatan dominan di sepak bola Inggris. Old Trafford menjadi benteng yang sulit ditembus bagi Manchester City, yang saat itu belum menjadi tim elit.
Pada era 1990-an hingga awal 2000-an, Manchester United sering kali menang mudah atas Manchester City. Pemain seperti Eric Cantona, David Beckham, Ryan Giggs, dan Ruud van Nistelrooy menjadi kunci sukses Setan Merah dalam banyak pertandingan derby.
Kebangkitan Manchester City dan Era Baru Derby Manchester
Perubahan besar terjadi ketika Manchester City diakuisisi oleh Sheikh Mansour pada tahun 2008. Dengan kekuatan finansial yang besar, City mendatangkan pemain bintang seperti Sergio Aguero, Yaya Touré, dan David Silva.
Pada musim 2011/2012, Manchester City meraih kemenangan besar 6-1 atas Manchester United di Old Trafford, sebuah hasil yang dianggap sebagai titik balik dalam rivalitas ini. Musim itu juga berakhir dengan City meraih gelar Premier League secara dramatis melalui gol Aguero di detik-detik terakhir.
Sejak saat itu, Manchester City menjadi pesaing kuat di Liga Inggris, dengan dominasi yang semakin terasa di bawah kepemimpinan Pep Guardiola. Dalam beberapa tahun terakhir, City lebih sering menang dalam Derby Manchester, mengubah dinamika persaingan yang sebelumnya dikuasai oleh Manchester United.
Momen Legendaris dalam Sejarah Derby Manchester
Derby Manchester selalu menghadirkan momen ikonik. Beberapa pertandingan yang paling berkesan antara lain:
1. Derby Manchester 1993 – Kemenangan 5-0 United
Pada tahun 1993, Manchester United menghancurkan City dengan skor 5-0 di Old Trafford. Andrei Kanchelskis mencetak hattrick dalam laga tersebut, menjadikannya salah satu kemenangan terbesar United dalam derby.
2. Derby Manchester 2011 – Manchester City Menang 6-1
Kemenangan 6-1 Manchester City atas Manchester United di Old Trafford menjadi salah satu hasil terbesar dalam sejarah derby. Mario Balotelli yang mencetak gol dalam laga itu sempat memamerkan kaus bertuliskan “Why Always Me?”, yang menjadi ikon di dunia sepak bola.
3. Derby Manchester 2018 – Comeback United di Etihad
Manchester City hampir memastikan gelar juara Premier League lebih cepat jika menang atas Manchester United di Etihad pada April 2018. City unggul 2-0 di babak pertama, tetapi Paul Pogba mencetak dua gol dan Chris Smalling menambah satu gol, membuat United menang 3-2.
Statistik Head-to-Head Manchester United vs Manchester City
Hingga saat ini, Manchester United masih unggul dalam jumlah kemenangan dibandingkan Manchester City, meskipun City mulai mempersempit jarak dalam beberapa tahun terakhir. Sejak awal Premier League, kedua tim sudah bertemu lebih dari 180 kali di berbagai kompetisi.
Manchester United masih memegang rekor kemenangan terbanyak, tetapi dominasi mereka mulai digeser oleh Manchester City, terutama sejak era Pep Guardiola.